oleh

Sosok Yang Bersinar Disaat Klub Indonesia Beramai-ramai Membeli Nama Besar

WAHANA INFOTA – Saya lebih bagus pulang. Hanya itu yang bisa diungkapkan oleh Essien, sebelum akhirnya Persib Bandung secara resmi memutus kontraknya pada 5 juni 2018. Pemandangan yang sungguh berbeda jika dibandingkan saat kedatangannya di Indonesia, yang disambut dengan kehebohan se-antero negeri. Kali pertama, mantan pemain Premier League, La Liga, Serie A bermain di liga Indonesia. Begitu kabar yang tersiar.

Mungkin tak ada yang salah dengan Essien, pun tak ada yang salah dengan sepakbola Indonesia. Meskipun pada kenyataannya nama besar Essien tak cukup ampuh untuk mendobrak lini tengah Persib di lapangan hijau, sepanjang ia membela tim maung bandung. Essien Rasa Persib jauh berbeda dengan Essien di chelsea, ataupun di madrid.

Tak hanya menghebohkan se-antero negeri. Kedatangan Essien sepertinya memberikan inspirasi kepada para petinggi PT LIB, yang kemudian memberlakukan regulasi baru : Marquee Player, yang sebelumnya tak pernah ada.

Hadirnya regulasi baru, kemudian membuat beberapa klub beramai-ramai membeli pemain-pemain yang tak lagi asing di kancah persepakbolaan dunia, cukup dikenal dengan nama besarnya.

Mantan penyerang Paris Saint-Germain, Liverpool dan Juventus, Mohamed Sisoko kemudian berlabuh ke Mitra Kukar. Kehadirannya di tengah persepabolaan Indonesia, tentunya mendapat sambutan hangat dari segenap insan persepakbolaan di negeri ini. Namun, sekali lagi, persepakbolaan Indonesia punya warna tersendiri. Pemain sekelas sissoko pun tak bisa berbuat banyak untuk tim Mitra Kukar yang saat itu, bahkan menargetkan Juara dengan datangnya Sissoko.

Peter Odemwingie, mantan penyerang, Lokomotiv Moscow di Rusia dan West Bromwich Albion di Premier League, punya cerita yang sedikit berbeda. Bermain di Indonesia bersama Madura United, Odemwingie menjadi striker yang cukup tajam, aksi demi aksinya seringkali memberikan kemenangan besar untuk Madura. Namun, terkadang sikap tempramennya kadang merugikan dirinya sendiri dan juga klubnya.

Odemwingie akhirnya memutuskan meninggalkan Madura FC, tepat setelah laga melawan Bhayangkara di musim lalu. Kepada media, Odemwingie mengatakan dalam pertandingan itu banyak hal yang membuatnya trauma untuk kembali bermain di Indonesia.

PSM Makassar Naikkan Status Wiljan Pluim sebagai Marquee Player 

Berbeda dengan beberapa klub lainnya, PSM Makassar tidak tergiur untuk mendatangkan pemain kelas dunia. PSM mengambil sebuah langkah untuk menyikapi regulasi baru, dengan menaikkan status salah satu pemainnya, Wiljan Pluim sebagai Marquee Player untuk PSM. Dengan begini kuota legiun asing mereka otomatis bertambah, hal ini memberi keleluasaan bagi pelatih untuk menyeleksi kembali sosok legiun asing tambahan.

Namun, hal ajaibnya adalah ketika dipercaya sebagai Marquee Player, kualitas permainan Willy (sapaan akrab Wiljan Pluim) kian meroket. Pluim sukses membawa PSM menjadi juara paruh musim di musim lalu. Dan, tahun ini kembali pemain yang telah mengikat kontrak bersama klubnya hingga 2020 ini berhasil membuahkan hasil positif untuk PSM Makassar, dengan menjadi runner up Liga 1.

Permainan yang kreatif, akurasi umpan yang cukup tinggi, team work yang padu, serta skill dribling di atas rata-rata inilah yang membuat pemain bernomor punggung 80 ini, sejak musim lalu kerap disebut The Real Marquee Player di Indonesia. (SN/wahanainfota)

 

 

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of

News Feed