WAHANA INFOTA – Polres Cianjur menggrebek pabrik pembuat mie yang mengandung formalin bercampur borak, yang berlokasi di kampung Gelar, kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada selasa (11/12) lalu.
Dalam penggerebekan ini ditemukan, 5 liter formalin serta 1 karung borak yang sudah terpakai. Juga ditemukan 5 Kg mie basah siap jual yang telah bercampur formalin dan boraks.
Kepada Polisi, pemilik pabrik mengaku membuat mie bercampur bahan berbahaya ini dengan alasan agar mie buatannya bisa awet dan tahan lama. Dalam sehari pabrik tersebut bisa membuat sampai 3 ton mie untuk memenuhi pesanan para pedagang di sekitaran Cianjur.
Wakapolres Cianjur, Kompol Yana Hadiana mengatakan adanya penggerebekan ini bermula dari adanya laporan masyarakat terkait adanya pabrik pembuat mie yang bercampur bahan kimia berbahaya. Setelah mendapati laporan tersebut, Polres Cianjur kemudian menuju lokasi home industri tersebut dan melakukan penggerebekan.
Kenali Ciri-Ciri Mie Berformalin
Mie berformalin bisa dikenali dari bentuk teksturnya serta beberapa ciri yang membedakan dengan mie bebas formalin.
Sebagaimana dikutip dari laman kompas(dot)com, Pelaksana Tugas Deputi Pengawasan Pangan BPOM Tetty H Sihombing mengungkapkan, ada beberapa ciri yang membedakan mi basah berformalin dengan yang tidak berformalin terkait ciri-ciri mie berformalin, “Biasanya mi basah yang ada formalinnya itu tahan lama. Ia tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar 25 derajat Celcius,” ujar Tetty kepada Kompas(dot)com, Jumat (14/12).
Lebih lanjut Tetty menuturkan terkait ciri yang membedakan antara mie berformalin dan bebas formalin bisa dilihat dari segi teksturnya. “Mi yang ada formalinnya biasanya tidak lengket dan mi lebih mengkilap dibandingkan mi normal,” ujarnya.
Untuk itulah masyarakat diminta untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam memilih mie basah di pasaran. Dengan mengenali ciri mie berformalin sesuai dengan yang telah diuraikan diatas. (SN)
Leave a Reply