WAHANA INFOTA – Kegiatan hari pertama Festival Hari Toleransi, Pendidikan dan Filsafat Dunia 2018 dilaksanakan di sektor Gowa kampus UIN Alauddin, Samata, Kabupaten Gowa, berupa Dialog Toleransi dengan tema Berpikir Inklusif melalui Filsafat yang dibawakan langsung oleh narasumber dari Dosen Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik Awal Muqsith, Lc, M.Phil dan Owner Komunitas Pohon Kearifan Basri La Pabbaja, S.Fil.I.
Berberapa hari lalu Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa(i) dari berbagai kampus di Makassar dan Gowa. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Aliansi Gerakan Toleransi (ALERGI) Sulsel dalam rangka menyambut hari Tolerasi, Pendidikan dan Filsafat Internasional tahun 2018 yang sejak tahun 2017 telah dilaksanakan.
Beberapa organisasi/komunitas yang tergabung dalam ALERGI Sulsel yakni LISAN Makassar, Gusdurian Makassar, HMI, PMII, IMM, IMDI, BEM KMPNUP, LAPAR Sulsel, PMKRI UNM, KMK UNM, KMHDI Sulsel, KMP UIN, LKIMB UNM, Dialektika Books dan HIMSI UMI dan akan bertambah untuk tahun-tahun pelaksanaan berikutnya.
Menurut Nurliana peserta dari FE UNM berpandangan bahwa Festival Hari Toleransi, Pendidikan dan Filsafat Dunia 2018 yang diadakan oleh Aliansi Gerakan Toleransi (ALERGI) Sulsel memberikan pengaruh terhadap pola pikir para peserta yang hadir.
Inklusif seperti yang kita ketahui yaitu bagaimana kita menempatkan diri ke dalam cara pandang orang lain/kelompok lain dalam melihat dunia. Sikap inklusif memiliki peran yang sangat penting dalam memunculkan toleransi di permukaan karena sifatnya yang cenderung memandang positif perbedaan yang ada.
“Kegiatan ini memberikan banyak PR tersendiri untuk saya agar lebih mempelajari sikap inklusif dan menempatkan sikap toleransi pada tempatnya serta tak lupa untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana pemahaman saya bahwa agama ialah ilmu, iman dan amal” kata Nurliana.
“Harapan saya, kegiatan semacam ini tak hanya dilakukan pada hari-hari besar saja, namun dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk mematangkan paham-paham yang saya sebutkan tadi. Semoga, dengan kehadiran ALERGI Sulsel kiranya sikap intoleran yang dimiliki oleh beberapa oknum mampu terisolasi” Harapnya.
Kegiatan berikutnya akan dilaksanakan di kampus PNUP, UMI, UNM dan berakhir di Gereja Katedral Makassar (Filtra Absri/Puguh/**SN)
Leave a Reply