WAHANA INFOTA – Perburuan gelar juara liga 1 2018 telah usai. Persija Jakarta berhasil memastikan diri tampil sebagai kampiun pada kompetisi yang kini menempati peringkat ke 27 dalam daftar kompetisi sepakbola asia berdasarkan rilis AFC pada November 2018.
Meskipun musim 2018 secara resmi telah berlalu, Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albert masih penasaran dengan sistem yang diterapkan oleh pihak penyelenggara liga 1, utamanya pada penentuan siapa yang akan menjadi wasit di dalam sebuah pertandingan.
Yang dimaksudkan oleh Robert adalah keberadaaan wasit Prasetyo Hadi secara beruntun dalam laga-laga terakhir yang dilakoni oleh Persija Jakarta.
“Kenapa satu orang wasit mengikuti Persija di beberapa pertandingan terakhir mereka. Tidak ada transparansi dalam sistem. Kami tidak bisa mendapatkan jawaban yang pasti,” tutur Robert Rene Alberts.
Robert merinci tentang posisi Prasetyo Hadi yang menjadi pengadil atau wasit utama saat pertandingan PSM Makassar melawan Persija di Makassar pada 16 november 2018, sepekan kemudian wasit tersebut menjadi wasit ke 4 di pertandingan Bali United Vs Persija, dan kemudian kembali menjadi wasit utama di pertandingan terakhir Persija melawan Mitra Kukar pada 9 Desember 2018.
“Pada saat kami bermain kandang melawan Persija Jakarta, kami mendapatkan wasit pertama kali yang dipimpin wasit itu. Setelah itu, di Bali melawan Persija, wasit yang sama ada di antara wasit-wasit di situ. Bukan sebagai wasit utama, tapi sebagai wasit keempat. Dan, pertandingan terakhir saat Persija menghadapi Mitra Kukar. Dia, pada saat itu, menjadi wasit utama di pertandingan ini,” ujar dia.
Robert pun mempertanyakan terkait sistem rotasi wasit yang menurutnya tak dijalankan dengan baik dalam pelaksanaan kompetisi liga 1 2018 kemarin.
“Saya tidak pernah lihat ini di liga manapun, kalian nanti akan melihat wasit yang sama mungkin di beberapa pertandingan berikutnya, jadi tidak ada sistem bagaimana wasit di rotasi dalam hal memimpin pertandingan,” ujar Robert Alberts.
Lantaran tak mendapatakan jawaban yang jelas terakait kejanggalan tersebut, pelatih yang pernah membawa Arema Cronus menjurai Liga Indonesia ini, telah menanyakan langsung kepada pihak Federasi Sepakbola Asia (AFC). Dan, menurut pihak AFC itu merupakan sesuatu yang tidak lazim terjadi dalam kompetisi persepakbolaan resmi.
“Tidak ada transparansi, saya cek ke AFC dan saya sudah mengajukan pertanyaan apakah ini diizinkan dan normal, bahwa satu wasit mengikuti satu tim di beberapa pertandingan terakhir mereka dan jawabannya itu tidak normal, Ini bukan sesuatu yang normal yang dijalankan dalam liga manapun di dunia ini” ungkap Robert.
Robert menekankan bahwasannya ini adalah persoalan pada sistem yang diterapkan oleh pihak penyelenggara. Bukan kesalahan pemain ataupun pelatih. Dengan kata lain, Robert tetap menerima hasil dari Liga 1 kemarin, meskipun menurutnya ada aturan sistem yang tak diterapkan sebagaimana mestinya.
“Ini bukan bermaksud untuk membuat tim-tim manapun salah paham. Ini murni karena sistem yang tidak bekerja dengan baik. Karena sistem yang tidak normal. Setiap orang dimanapun pasti akan bertanya-tanya kalau misalnya ada wasit yang mengikuti satu tim, kapan pun tim itu bertanding” kata Robet Albert. (*SN)
Leave a Reply