PALOPO – Calon Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto membakar semangat warga saat bertatap muka dalam kampanye dialogis di Jalan Merdeka, Kelurahan Surutanga, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Minggu siang, 03 November 2024.
Kedatangan disambut dengan nyanyian tiga kali memang. Narasinya mengingatkan Danny Pomanto-sapaannya pada momentum pemilihan wali kota Makassar.
“Tiga kali menang, tiga kali menang inimi DIA,” begitu bunyi narasi nyanyian tersebut, terdengar oleh para tokoh-tokoh masyarakat pesisir.
Untuk menjadi wali kota Makassar dua periode, Danny Pomanto harus melewati tiga kali pertarungan di Pilwakot Makassar.
“Saya pernah melalui tiga pemilihan. Kotak kosong pun menang. Panas hari ini, tidak menyurutkan semangat kita untuk menyatukan perjuangan memenangkan Pilkada 2024,” kata Danny Pomanto.
Semangat itu, baginya, membutuhkan perjuangan kolektif. Sebab, Pilgub Sulsel kali ini, bukan hanya sekadar mengejar kemenangan saja. Melainkan menjadi momentum mengubah nasib masyarakat.
Danny Pomanto lantas mengajak masyarakat untuk tidak salah memilih nantinya.
“Sampaikan ke keluarga dan tetangga kita, Danny-Azhar nomor satu. Punya pengalaman gagasan. Ada pengalaman yang membuktikan. Di Makassar, kami mengubah nasib masyarakat, seperti penyapu jalan dan ketua RT RW. Kenapa (insentif) naik seperti itu, karena dia tidak salah coblos. Kami punya pengalaman menaikkan PAD Makassar,” pungkasnya.
Pun jika ditakdirkan menangkan Pilgub Sulsel, Danny Pomanto yang berpasangan dengan Azhar Arsyad, akan membawa konsep perubahan nasib masyarakat. Termasuk bagi kalangan petani dan nelayan.
“Kalau nomor satu menang, kami punya konsep, Pemprov Sulsel akan membeli produk petani, tidak turun harganya. Itu artinya bahwa, petani akan berubah nasib tersistem,” tandasnya.
Demikian dengan gagasan untuk mengembangkan desa-desa, Danny-Azhar menyiapkan bantuan keuangan khusus untuk peningkatan SDM aparatur desa. Termasuk guru keagamaan, TP PKK, dan pembangunan infrastruktur. Nilai bantuan itu sekira Rp200 juta per desa setiap tahunnya.
“Lima anak desa setiap tahun kita beri skill digital. Kalau mau mengubah nasib, sampaikan ke orang untuk memilih Danny-Azhar,” ajak Danny Pomanto.
Masyarakat yang ikut berdialog pun ikut memuji Danny Pomanto sebagai sosok fenomenal di balik kemenangan kotak kosong di Makassar. Juga dianggap memiliki kontribusi di kota Palopo.
“Pak Danny ini punya gagasan dan perencanaan, punya analisa yang matang,” sebut pria berumur yang mengaku mengenal Danny Pomanto sesama lulusan Teknik Unhas Makassar.
Danny Pomanto seperti bernostalgia mengingat masa lalunya. Dia lalu bercerita pernah memiliki pengalaman dengan mantan Wali Kota Palopo, HPA Tenriadjeng.
“Saya pernah dipanggil sama bapak Tenriadjeng di masanya untuk mendesain kota Palopo sebagai calon ibukota Luwu Raya,” kenangnya.
Tidak sedikit pemikiran Danny Pomanto digunakan untuk membuat sebuah karya di beberapa daerah di Sulsel.
Di titik kunjungan kampanye dialogis sebelumnya, Danny Pomanto bahkan menaruh perhatian terhadap Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ponjalae Palopo. Para pedagang ikan menaruh harapan pengembangan infrastruktur jalan dan dermaga sandaran kapal nelayan.
Pelabuhan Laut Kota Palopo yang dikenal dengan sebutan Tanjung Ringgit pun tidak lepas dari perhatiannya. Dia ingin mengubahnya lebih baik lagi, dengan sebutan Tanjung Dollar.
“Mau mengubah nasib, maka dari itu, pilih Danny-Azhar,” tutupnya. (**)
Leave a Reply