Categories: Politik

Akademisi Sebut Makassar Tak Mau Dipimpin Dominasi Oligarki, Lebih Pilih Danny Pomanto

WAHANAINFOTA, MAKASSAR – Hari pencoblosan Pilkada Makassar sisa beberapa jam lagi ke depan, pada Rabu, 9 Desember 2020. Inilah momen memilih satu dari empat pasangan calon pemimpin Kota Makassar, pasca kemenangan kolom kosong (koko) di Pilkada Makassar 2018.

Akademisi dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Muhammad Ridha menilai, pilkada calon tunggal Kota Makassar dua tahun lalu masih begitu membekas di ingatan publik pasca M Ramdhan Pomanto “dikerjai” dan berujung diskualifikasi. Kemenangan kolom kosong melawan Munafri Arifuddin, pun menjadi catatan sejarah baru di sepanjang sistem pilkada langsung di tanah air.

“Salah satu yang khas dari pilkada Makassar, seperti kasus kemenangan kotak kosong melawan Munafri. (Itu) menunjukkan kesan bahwa Danny sebagai orang biasa, bukan bagian dari kepentingan elite lokal, sangat besar,” kata Ridha kepada awak media, Selasa (8/9/2020).

Akademisi yang menulis beberapa buku berkaitan dengan isu-isu ekonomi politik kontemporer ini menekankan, hasil Pilkada Makassar 2018 bisa dikata cerminan karakter masyarakat Makassar. Yakni tidak akan menerima kelompok penguasa menjalankan roda pemerintahan.

“Orang Makassar itu menolak dominasi oligarki. Kemenangan kotak kosong bisa memperlihatkan itu,” kata Ridha.

Sekadar diketahui, hasil Pilkada Makassar 2018 lalu bahwa perolehan suara yang mencoblos koko sebanyak 300.795 orang alias 53,23 persen dari total suara sah. Partisipasi pemilih pun cuma berada di angka 57,20 persen.

Lantas siapa yang berpeluang dari empat pasangan calon di Pilkada Makassar 2020?
Ia menilai, pasangan Danny-Fatma tinggal menjaga lumbung-lumbung suara untuk memenangkan Pilkada Makassar. Dan itu sudah terkonfirmasi dari hasil survei yang tanpa direkayasa.

“Saya kira ADAMA’ (akronim Danny-Fatma) tinggal menjaga basis-basis suara mereka. Survei terakhir CRC (Celebes Research Center) memperlihatkan keunggulan elektabilitas jauh di atas pasangan lain,” demikian Ridha.

Dalam survei CRC, menunjukkan 45,9 persen masyarakat menginginkan pasangan Danny-Fatma menjadi wali kota dan wakil wali kota. Angka itu unggul jauh dari pasangan Munafri Arifuddin-Rahman Bando dengan 35,2 persen, lalu Syamsu Rizal-Fadli Ananda 9,6 persen, dan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Nurdin Halid 6,6 persen. (*)

Wahana Infota

Recent Posts

  • SKPD

Perumda Parkir Makassar Tertibkan Pungutan Tarif di sekitar Gedung Immim

MAKASSAR, - Perumda Parkir Makassar bersama Jukir Gedung Immim menyepakati tarif Insidentil yang berlaku di sekitar Gedung tersebut,hal ini sebagai…

4 jam ago
  • SKPD

Dinas PU Makassar gelar Sosialisasi Tangki Septik Individual Perkotaan T.A 2024 di 3 Kelurahan Kecamatan Sangakarrang

MAKASSAR, - Kepala Bidang (Kabid) Sanitasi, Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Rahmi Indry, ST membuka acara Sosialisasi…

4 jam ago
  • Kilas Daerah

Menuju Masa Depan Pangkep Lewat Visi Misi Sapa Pangkep

SAPA PANGKEP 2024 -- Sosok Muhammad Saleh Pattola bukanlah figur yang asing bagi masyarakat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).…

5 jam ago
  • Pemkot Makassar

Danny Pomanto Optimistis Raih Juara Umum MTQ XXXIII tingkat Pemprov Sulsel

MAKASSAR, - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto optimistis bisa meraih juara umum pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXIII tingkat…

6 jam ago
  • Pemkot Makassar

Lantik 1.852 PPPK Tenaga Guru Bukti Danny Pomanto Konsen Terhadap Pendidikan di Makassar

MAKASSAR, - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melantik 1.852 tenaga teknis pendidikan atau guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja…

6 jam ago
  • Pemkot Makassar

PJ Sekda Pimpin Rakor Penataan PK5 Kawasan Pasar Pamos Cenderawasih

MAKASSAR, - PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra memimpin Rapat Kordinasi Penataan Pedagang Kaki Lima (PK5) di Kawasan Pasar…

6 jam ago