WAHANA INFOTA, ENREKANG — Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Mitra Fahkruddin MB menggaungkan pendidikan ke pelosok negeri Indonesia. Kali ini, dirinya meninggalkan kursi empuknya di Senayan demi memajukan pendidikan khususnya di kampung halamannya, Enrekang atau yang familiar disebut Massenrempulu.
Konsep kemajuan pendidikan yang gagas putra pertama Bupati Enrekang itu adalah sekolah alam, dimana sekolah ini diramu dalam pembelajaran outdoor dengan suasana santai dan menarik. Untuk tahap perdana, sekolah alam ini dilaksanakan di 14 titik yang sebar di Kabupaten Enrekang.
Hal ini dilakukan dengan melihat kondisi pendidikan beberapa tahun ini diakibatkan oleh pandemic covid 19 terutama di pedesaan memprihatinkan. Ditambah dengan aspirasi orang tua siswa yang tidak ingin jika anak mereka tidak mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya. ” Ini aspirasi yang mesti dijemput,” kata anggota parlemen yang dikenal dengan tagline anak desa membangun bangsa itu saat lounching, Selasa, 22 Juni 2021 di Desa Pepandungan Kecamatan Baraka.
Menurutnya, pendidikan tidak boleh stagnan sekalipun pandemic. Mesti ada konsep yang dijalankan untuk keberlangsungan pembelajaran untuk mensiasati kondisi yang ada. Artinya masa depan bangsa, masa depan generasi tidak boleh putus dengan kondisi apapun. ” Pendidikan tetap harus jalan, tidak boleh tidak. Pendidikan adalah harga mati. Siapa lagi yang kita harapkan untuk membangun bangsa kedepan jika bukan generasi sekarang, jika buka anak-anak kita sekarang,” lanjutnya.
Sementara Wakil Bupati Enrekang, Asman yang didampingi Camat Baraka, Gamaluddin serta Kepala Desa Pepandungan, Tahir yang mengaku sebagai anak desa, lahir dan dibesarkan di desa mengapresiasi program sekolah alam tersebut. Menurutnya, sekolah alam ini adalah bukti kepedulian kampung dan keinginan untuk membangun daerah.
Dirinya juga menyebut bahwa kemajuan suatu daerah dilihat dari pendidikan dan keberhasilan suatu daerah terlihat dari keberhasilan atau kesuksesan generasinya. ” Kita semua sepakat bahwa daerah itu dikatakan maju jika pendidikannya bagus. Maka beruntunglah kita punya perwakilan dipusat yang memperjuangkan pendidikan,” sebutnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Enrekang, Jumurdin pun ikut memberikan komentar terkait sekolah alam tersebut. Menurut Jumurdin bahwa sekolah alam ini memang sangat dibutuhkan saat ini apalagi pembelajaran tatap muka di sekolah (formal) tidak lama lagi sehingga ada penyesuaian dini kepada siswa untuk belajar tatap muka.
” Selama ini kita selalu belajar online di rumah. Sekolah alam ini sangat tepat dilakukan menjelang pembelajaran tatap muka nanti. Apalagi ini untuk membuka kreativitas peserta,” tutur Jumurdin.
Sekolah alam ini akan dilaksanakan dengan 12 pertemuan dengan mengikuti protokol kesehatan. Ditargetkan selesai sebelum tahun ajaran baru. (**)
Leave a Reply