oleh

Resetting RT/RW Tuai Banyak Respon, Berikut Pengakuan RT/RW yang Mendukung Program Walikota Makassar

WAHANA INFOTA, MAKASSAR  — Kebijakan walikota makassar, yang akan segera melakukan resetting RT/RW di kota makassar menuai banyak respon.

Bahkan baru baru ini, DPRD kota makassar telah melakukan rapat dengar pendapat dengan perwakilan beberapa RT/RW yg menolak kebijakan tersebut.

Sekaitan dengan hal itu, Salah satu RW yang di temui di salah satu warkop di kota Makassar, Dg. Naba, salah satu RW yang ada di kecamatan mariso mengatakan bahwa, apa yang dilakukan Walikota Makassar adalah hal yang wajar wajar saja.

“secara pribadi, saya menerima hal tersebut, sebab bapak danny pomanto sudah sah terpilih sebagai walikota makassar, dengan terpilihnya beliau menjadi walikota makassar, maka mayoritas masyarakat makassar tentu menyerahkan sepenuhnya, keputusan-keputusan yang dianggap perlu demi kebaikan warga kota makassar, bahkan sy selaku ketua RT/RW siap menerima untuk di berhentikan, jika memang itu di anggap perlu untuk mendukung program kerja yang akan di canangkan di kota makassar ini” ungkapnya.

Bahkan menurutnya, jika ada isu bahwa keputusan  walikota ini sarat akan politik balas dendam atau balas budi, seperti yg di sampaikan oleh salah satu pengurus partai politik.

“Saya menganggap itu sangat keliru, sebab resetting ini tidak memilih milih, siapa yang akan di reset, tp seluruh RT/RW.
Jd kalau di katakan ini ada aroma politik! Dimana letaknya? Sementara yang akan di nonaktifkan adalah RT/RW secara keseluruhan, lalu di tunjuk PLT. Jadi sy fikir pernyataan itu kurang tepat” tambahnya lagi.

Berkaitan dengan hal tersebut lelaki yang akrab di sapa dg naba tersebut juga menambahkan bahwa, sangat perlu RT/RW ini dievaluasi.

“sebab memang saya menduga ada skema untuk mencoba merecoki program kerja walikota makassa, itu ditandai dengan terjadi kasus lurah di salah satu daerah, yang mengatakan bahwa pak danny adalah walikota pembohong, wah, jujur saya merasa geram dengan pernyataan itu, dan tentu mengecam pernyataan itu” ungkapnya.

Lebih jauh dg naba mengatakan bahwa, bisa jadi di beberapa kelurahan, ada hal serupa, sehingga mampu untuk mempengaruhi RT/RW dan implikasinya adalah program kerja walikota tidak berjalan secara efektif.

“Jadi intinya, sy menerima dan merespon positif resetting RT/RW yg akan di lakukan walikota makassar” tegasnya.

Di temui di tempat yg sama, Aby salah satu RT di kecamatan tamalate juga angkat bicara terkait persoalan itu, beliau menyampaikan bahwa, bisa jadi ada motiv politik yang mendasari penolakan itu, sebab dalam beberapa group-grup media sosial dimana terdiri dari RT/RW di kota makassar, hampir semuanya menerima resetting ini, justru harus di pertanyakan, yang menolak kebijakan ini.

Sebab kebijakan ini, akan dilakukan oleh orang yang terpilih secara langsung oleh warga makassar, mudah mudahan di belakang semua ini, bukan ji orang yang belum move on terhadap pilwalkot kemarin.

Bahkan terkesan ada mobilisasi untuk melakukan unjuk rasa ke kantor balaikota, dan dengan gentleman, walikota makassar siap memfasilitasi orang orang tersebut.

“Saya santai saja menanggapi hal tersebut, tp jika akan di adakan demonstrasi, tolong untuk patuhi protokol kesehatannya, dan jika itu terjadi, maka sy berencana untuk dapat di terima menyampaikan aspirasi. Dengan catatan, jika kami ingin menyampaikan aspirasi untuk tetap menerima keputusan resetting ini, kami meminta kepada bapak walikota untk menyiapkan tempat yang jauh lebih luas, sebab sy yakin RT/RW yang menerima keputusan walikota tersebut, jauh lebih banyak dari yang menolak” tutupnya. (**)

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of

News Feed