MAKASSAR, – Direktur Polinet Rizal Fauzi mengatakan masih banyak warga kota Makassar yang belum yakin dengan hasil survei yang dirilis oleh sejumlah lembaga belakangan ini.
Alasannya, pemilih di wilayah perkotaan seperti Makassar memiliki banyak variabel jelang hari pencoblosan. Misalnya jika ada pengaruh birokrasi, TNI Polri, bagi-bagi sembako, pernyataan tokoh, dan politik uang.
“Makassar bisa ada kejadian luar biasa,” kata Rizal, Sabtu 9 November 2024.
Rizal mengimbau agar lembaga survei merilis semua data temuan dan tidak menjustifikasi hasil survei yang tinggi sebagai patokan kemenangan.
“Hasil survei cuma referensi,” ungkapnya.
Menurut pengamatan Rizal, swing voter atau massa mengambang hasil survei beberapa lembaga di Kota Makassar terbilang rendah. Tapi pemilih yang terpengaruh dengan politik uang tergolong tinggi.
Meski 70 persen warga sudah jelas menyebut pilihan, tapi 30 persen masih mengambang.
Warga yang sudah menentukan pilihan juga belum tentu memilih. Karena pada saat hari pemilihan, mereka tidak ke TPS.
Dengan rentang waktu sekitar 2 minggu jelang pemilihan, kata Rizal, migrasi pemilih secara besar-besaran bisa terjadi.
“Pemilih juga masih menunggu debat terakhir,” katanya. (**)
Leave a Reply