WAHANA INFOTA, MAKASSAR — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Kota Makassar, terus mendorong pelaku usaha agar melakukan pelaporan kegiatan penanaman modal tepat waktu.
Lewat dukungan penuh Badan Koordinasi Penanaman Modal, Dinas PM-PTSP kota Makassar menggelar bimbingan teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diselenggarakan mulai hari ini, Rabu (2/10/2024) hingga Selasa (8/10/2024) mendatang.
Sebanyak 100 pelaku usaha yang ada di kota Makassar mengikuti bimtek LKPM ini.
Kepala Dinas PM-PTSP Kota Makassar Helmy Budiman mengatakan, bimtek ini sebagai wujud pelayanan pemkot dalam memberikan bimbingan kepada pelaku usaha dalam menyampaikan laporan usahanya.
Melalui bimtek LKPM, ia berharap realisasi dan prospek usaha di kota Makassar bisa terdata dengan baik.
Kepala Dinas PM-PTSP Kota Makassar Helmy Budiman mengatakan, bimtek ini sebagai wujud pelayanan pemkot dalam memberikan bimbingan kepada pelaku usaha dalam menyampaikan laporan usahanya.
Melalui bimtek LKPM, ia berharap realisasi dan prospek usaha di kota Makassar bisa terdata dengan baik.
Disamping itu, LKPM sangat dibutuhkan untuk melihat potensi investasi suatu daerah.
“Masalah data ini sangat bermanfaat untuk melihat bagaimana proses perusahaan di daerah dan bagaimana perputarannya,” kata Helmy.
Dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) kota Makassar, realisasi investasi ditargetkan bisa mencapai Rp 6,5 triliun.
Untuk mencapai angka tersebut, PM-PTSP kota Makassar mendorong pelaku usaha agar melaporkan LKPMnya.
LKPM ini kata Helmy merupakan Indikator untuk melihat pertumbuhan ekonomi, potensi investasi dan kemudahan dalam berinvestasi.
“Kita harus akui, pelaku usaha kita masih lemah di laporan LKPMnya. Dengan adanya kegiatan yang disupport oleh BKPM melalui dana DAK, ini bisa mendorong kesadaran pelaku usaha dalam melaporkan LKPMnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Helmy membeberkan, jumlah investasi triwulan I dan II mencapai Rp 2,1 triliun, dengan rincian triwulan I sebesar Rp 1,6 triliun, sementara triwulan II hanya diangka Rp 517 miliar.
“Triwulan kedua kita mengalami penurunan, hanya diangak Rp 517 miliar, ini tentu jauh dari target kita. Target kita diangka Rp 6,5 triliun, mudah-mudahan triwulan ketiga dan keempat bisa terkejar,” jelasnya.
Kendati mengalami penurunan di triwulan II, Helmy optimis jumlah investasi di triwulan III dan IV bisa meningkat.
Proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (Psel) dengan nilai investasi sebesar Rp 3,1 triliun yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu, otomatis akan menambah angka investasi di kota Makassar.
“Kemarin pemkot sudah kontrak Psel, itu belum bisa dihitung, mudah-mudahan triwulan keempat itu bisa kita hitung,” ucap Helmy. (***)
Leave a Reply