oleh

Diskusi Virtual, PMKRI Makassar Bahas Strategi Ketahanan Pangan Bareng Dua Anggota DPR RI

WAHANA INFOTAMakassar, – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Makassar Sanctus Albertus Magnus menggelar diskusi online, Jumat, 22 Mei 2020 malam.

Anggota Komisi IV DPR RI Periode 2019-2024, Andi Akmal Pasluddin dalam pemaparan materi menjelaskan bahwa di tengah wabah ini yang kita belum tahu secara pasti kapan berakhir, ancaman ketersedian pangan mulai dirasakan.

Untuk itu perlu antisipasi dan beberapa strategi utama seperti menyusun rumusan reorentasi kebijakan dan program pembangunan pertanian, menyusun program pemberdayaan masyarakat (petani) yang bersifat padat karya dengan model cash for work.

“Serta menjamin ketersediaan dan akses pangan bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau,” saran Akmal.

Mantan anggota DPRD Provinsi Sulsel itu, juga menyampaikan bahwa Dalam konteks covid-19, pertahanan yang paling strategi ialah kecukupan pangan bagi masyrakat.

“Dan ini untuk menjamin pangan di masyarakat,” jelasnya.

Yohanis Fransiskus Lema (Anggota Komisi IV DPR RI Periode 2019-2024), menyampaikan bahwa secara nasional, ada beberapa daerah yang cocok dengan tanaman pangan ada pula yang tidak sesuai.

“Itu karena kondisi masing-masing daerah. Maka, kita menanamnya dilahan yang sangat cocok. Mahasiswa jangan sungkan-sungkan bila ingin bekerja sama dengan dinas tanaman pangan,” tuturnya.

Sedangkan, Andi Ardin Tjatjo, MP (Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikuktura dan Perkebunan Sulawesi Selatan) mengatakan, selama pandemi covid-19, Sulawesi Selatan sendiri juga merupakan salahsatu daerah penghasil pangan.

“Sulsel pun merupakan produksi jagung terbesar di kawasan Timur dan terbesar ke-4 nasional. Ketersediaan jenis-jenis pangan utama/pokok secara umum diperkirakan baik,” ujarnya.

Namun, turunnya daya beli melemahkan akses dan utilisasi pangan. Untuk itu, dipastikan distribusi sarana produksi tiba ditangan petani.

Gerakan Pengendalian OPT, Percepatan Olah Tanah & Percepatan tanam padi (rehabilitasi jaringan irigasi tersier, irigasi perpipaan dan perpompaan, pengembangan infrastruktur pertanian di pedesaan, padat karya perkebunan, pembelian hasil produksi petani minimal sesuai harga dasar untuk selanjutnya diserahkan kepada gugus tugas covid-19 untuk diserahkan kepada masyarakat.

“Sebab, ditengah badai covid-19, petani tidak boleh berhenti. Aktivitas petani tetap berlanjut karena petani adalah katub pengaman ekonomi,” pungkasnya.

Sedangkan, Pius Yolan selaku moderator dalam diskusi virtual tersebut menyampaikan bahwa
sekitar 125 orang peserta yang berpartisipasi.

“Pesertanya bukan hanya dari kota Makassar melainkan dari berbagai daerah,” singkat Yolan.

Dalam diskusi virtual tersebut PMKRI Cabang Makassar menghadirkan beberapa narasumber hebat seperti Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, S.P., M.M (Anggota Komisi IV DPR RI Periode 2019-2024), Yohanis Fransiskus Lema (Anggota Komisi IV DPR RI Periode 2019-2024), Dr. Ir. Andi Ardin Tjatjo, MP (Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikuktura dan Perkebunan Sulawesi Selatan) dan Benidiktus Papa (Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI St. Thomas Aquinas Periode 2020-2022). (**)

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of

News Feed