[et_pb_section admin_label=”section”]
[et_pb_row admin_label=”row”]
[et_pb_column type=”4_4″]
[et_pb_text admin_label=”Text”]
WAHANAINFOTA.COM – Pemerintah italia tetap pada rencana awal mereka untuk menaikkan menaikkan defisit anggaran tahun depan menjadi 2,4 persen. Naik dari 0,8 persen dari plafon defisit anggaran yang ditetapkan untuk tahun ini. Sekalipun, Uni Eropa telah mengeluarkan surat peringatan kepada Italia karena defisit anggaran makin membengkak. Imbasnya, Investor besar mulai hengkang.
Komisaris Urusan Ekonomi Uni Eropa, Pierre Moscovici hari Senin (22/10) kembali mengingatkan Italia bahwa defisit strukturalnya “terlalu tinggi.” Dia mengatakan kepada sebuah stasiun radio Perancis, tidak ingin terlibat “krisis dengan Italia” karena defisit anggaran yang makin besar dan masih berharap untuk “dialog konstruktif.”
Italia diberi waktu sampai tengah hari untuk membalas surat peringatan resmi dari Brussels soal pelanggaran aturan anggaran zona Euro yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.
Wakil Perdana Menteri Italia Luigi Di Maio mengatakan kepada radio RTL, pemerintahnya siap untuk “duduk semeja” untuk membahas proposal anggaran Italia. Dia juga menyatakan akan mengirim surat kepada Komisi Eropa guna menjelaskan alasan di balik anggaran untuk 2019 yang diajukan Italia.
Di Maio mengatakan, pimpinan eksekutif Uni Eropa mungkin akan bergerak “sangat cepat” ke tahap konfrontasi dan sanksi, namun dia masih berharap kompromi bisa dicapai.
Anggaran dengan defisit membengkak
Pemerintah Italia bermaksud menaikkan defisit anggaran tahun depan menjadi 2,4 persen. Artinya naik dari 0,8 persen dari plafon defisit anggaran yang ditetapkan untuk tahun ini, yaitu 1,8 persen. Defisit anggaran itu akan dibiayai lewat pinjaman baru. Utang juga akan digunakan untuk mendanai rencana penurunan pajak dan peningkatan tunjangan sosial dan dana pensiun seperti yang dijanjikan partai-partai pemerintah dalam kampanye pemilu.
Menurut sebuah jajak pendapat terbaru, sekitar 59 persen pemilih mendukung rencana pemerintah di Roma itu. Mayoritas pemilih juga mengatakan pemerintah memang perlu utang baru untuk membantu merangsang pertumbuhan ekonomi.
Meskipun defisit anggaran yang direncanakan untuk 2019 masih di bawah ambang batas 3 persen menurut ketentuan Uni Eropa, Komisi Eropa tetap mengecam rencana tersebut akan merupakan kenaikan defisit sampai 30 persen dibandingkan tahun ini.
Kekhawatiran meluas
Sejak beberapa tahun terakhir, kondisi defisit anggaran Italia memang dianggap mengkhawatirkan. Karena berbeda dengan Yunani, perekonomian Italia cukup besar dan tidak mungkin ditopang oleh Uni Eropa jika mengalami goncangan ekonomi dan keuangan serius.
Saat ini, rasio utang Italia adalah salah satu yang tertinggi di dunia dan mencapai 130 persen dari Produk Domestik Brutto (PDB). Lembaga pemeringkat Moody’s kini menurunkan peringkat kredit Italia ke Baa3 – satu tingkat di atas status “sampah”. Beberapa investor besar mulai menarik diri dari Italia atau menangguhkan proyek-proyek besar.
Jika Italia tetap mengajukan rencana anggarannya tanpa perubahan, Komisi Eropa bisa menolak proposal anggaran itu dan meminta negara anggota yang bersangkutan merevisi anggarannya. Komisi Eropa memiliki wewenang itu sejak tahun 2013, namun langkah itu belum pernah dilakukan terhadap satupun negara anggota. (**)
[/et_pb_text]
[/et_pb_column]
[/et_pb_row]
[/et_pb_section]
Leave a Reply